Kamis, 16 Mei 2013

HEWAN DALAM AL-QUR’AN


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan sumber segala ilmu. Al-Qur’an menyebutkan tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan hewan, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dan dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada disekitarnya seperti keingintahuan tentang rahasia alam semesta.
Alam semesta merupakan sebuah bukti kebesaran Tuhan, karena penciptaan alam semesta dari ketiadaan memerlukan adanya Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan segala isinya untuk manusia dan telah  menyatakan tentang penciptaan alam semesta dalam ayat-ayatnya. Keinginantahuan manusia tentang alam semesta tidak hanya membaca al-Qur’an saja, akan tetapi juga  melakukan perintah Allah. Sehingga ia dapat  menemukan kebenaran yang dapat dipergunakan dalam pemahaman serta penafsiran al-Qur’an, berdasarkan Surat Yunus ayat: 101.
È@è% (#rãÝàR$# #sŒ$tB Îû ÅVºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 $tBur ÓÍ_øóè? àM»tƒFy$# âäY9$#ur `tã 7Qöqs% žw tbqãZÏB÷sムÇÊÉÊÈ    
Katakanlah, "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
Oleh karena itu tidak dapat diragukan lagi bahwa penciptaan alam semesta dan isinya bukanlah produk dari hasil pemikiran manusia, akan tetapi murni sebagai ciptaan Allah SWT.






BAB II
     PEMBAHASAN

HEWAN  DALAM  AL-QUR’AN
A.  Keseimbangan Ekosistem

Firman Allah Dalam al-Qur’an
Ÿwöqs9ur ßìøùyŠ «!$# }¨$¨Y9$# OßgŸÒ÷èt/ <Ù÷èt7Î/ ÏNy|¡xÿ©9 ÙßöF{$# 
Seandainya Allah tidak melindungi (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. (QS.Al-Baqarah, Ayat: 251).

Setelah dilakukan penelitian secara mendalam pada dunia fauna, tampaklah suatu fenomena yang menakjubkan bahwa ternyata setiab jenis binatang diciptakan bersama predatornya (pemangsa) yang akan menghentikan dominasi jenis tersebut terhadap alam, baik karena jumlah maupun keberagamannya. Suatu pengamatan dari Australia menunjukkan bahwa sejenis virus yang biasa menyerang kelenjar liur kelinci, membuat kelinci yang kerap merusak tanaman dan lahan pertanian terkena bengkak. Padahal sebelumnya, para petani kewalahan menghentikan serangan kelinci itu, sehingga mereka terpaksa harus membuat pagar sepanjang 700 mil.
            Demikian halnya dengan tanaman kaktus yang tumbuh di Australia. Tumbuhan jenis ini punah akibat serangga-serangga pemakan kaktus. Padahal sebelum kaktus tersebut diserang sereangga, para pendudsuk Australia merasa khawatir dibuatnya. Dengan demikian, virus yang menyerang kelinci tadi terbukti berhasil melakukan sesuatu yang tidak sanggup dilakukan manusia meskipun mereka telah mengerahkan segenap kemampuannya. Begitu pula serangga kecil yang tampak begitu lemah, nyatanya mampu menghentikan pertumbuhan kaktus liar tersebut.
Mungkin terlintas dalam fikiran kita beberapa pertanyaan. Siapakah yang telah menciptakan mahluk untuk saling memangsa sehingga ekosistem menjadi seimbang. Siapakah yang telah mengajari mahluk-mahluk itu untuk saling bermusuhan, guna mencegah kerusakan bumi dan seisinya. Orang-orang sesat akan menjawab,”Semuanya adalah kebetulan”.

Namun, Allah membantahnya
(È@è% ª!$# ( ¢OèO öNèdösŒ Îû öNÍkÅÎöqyz tbqç7yèù=tƒ ÇÒÊÈ  
    " Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlahmereka bermain-main dalam kesesatannya(491).(QS.al-An’am[6]:91)[1]


B.     Kehidupa Semut dan Larva
Allah berfirman dalam surat an-Naml ayat: 18.

#Ó¨Lym !#sŒÎ) (#öqs?r& 4n?tã ÏŠ#ur È@ôJ¨Y9$# ôMs9$s% ×'s#ôJtR $ygƒr'¯»tƒ ã@ôJ¨Y9$# (#qè=äz÷Š$# öNà6uZÅ3»|¡tB Ÿw öNä3¨ZyJÏÜøts ß`»yJøŠn=ß ¼çnߊqãZã_ur óOèdur Ÿw tbrããèô±o ÇÊÑÈ  
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari

Banyak ilmuan yang bertahun-tahun melakukan penelitian mendalam tidak mampu menjelaskan perilaku sosial semut yang begitu maju. Caryle P. Haskins, Ph.D., kepada institute Carnegie di Washington menyatakan. Setelah 60 tahun mengamati dan mengkaji,masih takjub melihat betapa canggihnya perilaku social semut. Semut merupakan model yang indah untuk kita gunakan dalam mempelajari perilaku hewan.[2]
Sungguh sulit menjelaskan bagaimana semut-semut ini mempertahankan ketertiban tanpa masalah, mengingat luasnya tempat tinggal mereka. Harus diingat, untuk menegakkan hukum dan menjaga ketertiban sosial, bahkan di Negara beradab dengan sedikit pendudukpun, diperlukan berbagai kekuatan keamanan. Diperlukan pula staf administrasi yang memimpin dan mengelola unit-unit ini. Kadang-kadang ketertiban pun tidak dapat dijaga tanpa timbul masalah, meskipun telah diupayakan sekuat tenaga. Namun, koloni semut tidak memerlukan polisi, satpam atau hansip sebagaimana halnya manusia.

C.    Rahasia di Balik Sarang Laba-laba.
šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ) tbqßJÎ=»yèø9$# ÇÍÌÈ  
 Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.( Q.S, al-Ankabut Ayat:43.)

Para pakar laba-laba mengatakan bahwa sarang laba-laba tidak dapat di gunakan untuk perlindungan apapun. Satu-satunya fungsi sarang atau jaring itu adalah untuk menangkap mangsa, dan setelh dilakukan penelitian terhadap beberapa jenis laba-laba, termasuk laba-laba jenis Aranius diyadimatus, akhirnya di peroleh suatu kesimpulan bahwa semua sarang laba-laba itu rapuh dan sama sekali tidak dapat dipakai untu berlindung.
Kondisi jaring laba-laba mudah koyak dan rusak. Biasanya, kerusakan sedikit saja akan segera meluas pada bagian yang lain. Hal ini di sebabkan oleh lemahnya daya lekang yang ada pada bahan dasar jarring tersebut. Oleh sebab itu, sekecil apapun kerusakan yang terdapat pada sarang laba-laba akan membahayakan sarangnya secara keseluruhan.[3]
Dengan demikian betapa miripnya sarang laba-laba yang rapuh ini dengan orang yang menuhankan sesuatu selain Allah.

Allah berfirman dalam surat al-Ankabut Ayat: 41.
ã@sWtB šúïÏ%©!$# (#räsƒªB$# `ÏB Âcrߊ «!$# uä!$uŠÏ9÷rr& È@sVyJx. ÏNqç6x6Zyèø9$# ôNxsƒªB$# $\F÷t/ ( ¨bÎ)ur šÆyd÷rr& ÏNqãç6ø9$# àMøŠt7s9 ÏNqç6x6Zyèø9$# ( öqs9 (#qçR$Ÿ2 šcqßJn=ôètƒ ÇÍÊÈ  
perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

Beberapa penelitian dan studi ilmiah menegaskan bahwa sarang laba-laba terlalu tipis dan ringkih untuk dijadikan perangkap. Demikianlah sarang laba-laba. Namun, kita tentu tidak perlu bertanya tentang kerapuhan sarang tersebut. Sebab dalam hal ini Allah pun telah berfirman,
šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ) tbqßJÎ=»yèø9$# ÇÍÌÈ  
 Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Q.S, al-Ankabut Ayat: 43)

D.    Susu Sapi

Firman Allah
                                                                        
¨bÎ)ur ö/ä3s9 Îû ÉO»yè÷RF{$# ZouŽö9Ïès9 ( /ä3É)ó¡S $®ÿÊeE Îû ¾ÏmÏRqäÜç/ .`ÏB Èû÷üt/ 7^ösù 5QyŠur $·Yt7©9 $TÁÏ9%s{ $Zóͬ!$y tûüÎ/̍»¤±=Ïj9 ÇÏÏÈ  
 Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Q.S, an-Nahl Ayat:66).

Susu merupakan mukjizat yang Allah tanamkan dalam tubuh binatang ternak. Keterangan mengenai hal ini telah diulas oleh al-Qur’an, jauh sebelum ilmu pengetahuan modern mampu menganalisisnya. Ulasan dalam al- Qur’an itu berisi tentang proses pembentukan susu, sebagai berikut: Pertama-tama setelah binatang ternak mengunyah makanannya, makanan tersebut akan sampai ke lambung dan diolah nutrisinya. Sesudahnya makanan yang tersisa dan tak bernutrisi akan disalurkan ke saluran pembuangan, sementara nutrisi akan disalurkan ke dalam aliran darah. [4]
Terakhir, darah yang mengandung nutrisi ini akan melewati kantung proses kedua. Dengan demikian, maka dipahami bahwa pada proses pertama air susu terproduksi dari proses yang ada antara darah dan saluran pembuangan. Hal inilah yang ditekankan dan disebutkan dalam ayat tersebut di atas, jauh sebelum ilmu pengetahuan mampu mengemukakan penelitian ini.

E.     Capung
Teori evolusi Darwin, yang mencoba menjelaskan kehidupan dengan peristiwa kebetulan, tak mampu berbicara ketika dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Mustahil bahwa sistem dalam tubuh capung dapat terbentuk melalui evolusi, yakni pembentukan tahap demi tahap secara kebetulan. Hal ini dikarenakan bahwa agar suatu makhluk hidup dapat hidup, semua sistem ini harus ada pada saat yang bersamaan dan telah lengkap. Capung paling pertama di dunia juga pasti muncul dengan mekanisme yang sama mengagumkannya dengan yang dimiliki capung zaman sekarang.
Hal ini telah dibuktikan oleh catatan fosil tentang sejarah alam. Catatan fosil menunjukan bahwa capung-capung muncul di bumi pada saat bersamaan secara serentak. Fosil capung tertua yang diketahui ini berusia tiga ratus dua puluh juta tahun. Pada lapisan-lapisan fosil periode lebih awal, tidak dijumpai sesuatu pun yang menyerupai seekor capung. Tambahan lagi, sejak pertama kali capung muncul, catatan fosil menunjukan bahwa ia tidak mengalami evolusi.
Fosil capung tertua benar-benar sama dengan capung-capung yang hidup sekarang. Antara fosil berusia seratus empat puluh juta tahun dengan capung masa kini di sebelahnya tidak ada perbedaan sama sekali. Kenyataan ini sekali lagi membuktikan kekeliruan teori evolusi sekaligus menunjukan dengan sebenarnya bagaimana capung dan semua makhluk hidup di dunia ini muncul menjadi ada. Jawabannya adalah Allah SWT, Tuhan seluruh alam, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan masing-masing dari mereka adalah bukti keberadaannya. Di samping Allah, tidak ada kekuatan lain yang mampu menciptakan seekor lalat sekali pun. Fakta ini dinyatakan oleh Allah dalam al-Quran:[5]

$ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# z>ÎŽàÑ ×@sWtB (#qãèÏJtGó$$sù ÿ¼ã&s! 4 žcÎ) šúïÏ%©!$# šcqããôs? `ÏB Èbrߊ «!$# `s9 (#qà)è=øƒs $\/$t/èŒ Èqs9ur (#qãèyJtGô_$# ¼çms9 ( bÎ)ur ãNåkö:è=ó¡o Ü>$t/%!$# $\«øx© žw çnräÉ)ZtFó¡o çm÷YÏB 4 y#ãè|Ê Ü=Ï9$©Ü9$# Ü>qè=ôÜyJø9$#ur ÇÐÌÈ  
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah. (Q.S, al-Hajj, Ayat: 73).

F.     Nyamuk

Firman Allah
 ¨bÎ) ©!$# Ÿw ÿ¾ÄÓ÷ÕtGó¡tƒ br& z>ÎŽôØo WxsVtB $¨B Zp|Êqãèt/ $yJsù $ygs%öqsù 4 $¨Br'sù šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä tbqßJn=÷èuŠsù çm¯Rr& ,ysø9$# `ÏB öNÎgÎn/§ ( $¨Br&ur tûïÏ%©!$# (#rãxÿŸ2 šcqä9qà)usù !#sŒ$tB yŠ#ur& ª!$# #x»ygÎ/ WxsVtB ¢ @ÅÒム¾ÏmÎ/ #ZŽÏVŸ2 Ïôgtƒur ¾ÏmÎ/ #ZŽÏWx. 4 $tBur @ÅÒムÿ¾ÏmÎ/ žwÎ) tûüÉ)Å¡»xÿø9$# ÇËÏÈ  

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu (33). Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah (34), dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.(Q.S, al-Baqarah Ayat:26)

Nyamuk sering dianggap sebagai makhluk hidup yang biasa dan tidak penting. Namun, ternyata nyamuk itu sangat berarti untuk diteliti dan dipikirkan sebab di dalamnya terdapat tanda kebesaran Allah. Inilah sebabnya "Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu”.
Jelaslah bahwa Allah, Tuhan dari langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya,telah menciptakan nyamuk dan manusia, dan memberikan kemampuan-kemampuan luar biasa dan menakjubkan tersebut kepada nyamuk.
Segala sesuatu yang ada di langit dan bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Maha besar dan maha bijaksana. Kekuasaan dari langit dan bumi adalah miliknya. Ia memberikan hidup dan menjadikan mati. Ia memiliki kekuasaan atas segala sesuatu."















  BAB III
 PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ketika Allah memperlihatkan kuasanya, semua mata pasti terkesima. Alam raya yang sangat luas ini hanya sepersekian saja dari kekuasaannya. Ciptaannya membuat siapa saja yang melihatnya terkagum-kagum, selalu ada yang baru dan tak lekang waktu. Semakin diteliti, semakin banyak yang harus dicari, semakin dicari semakin menumpuk yang tersembunyi. Di dalam makalah ini, hanya sedikit saja dari mukjizat  al-Qur’an yang dapat kami cantumkan. Namun, kami berharap semoga dengan membaca makalah ini bisa bermanfa’at bagi kehidupan kita semua. Amin.

















             


[1] . Perkataan biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya adalah sebagai sindiran kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum berakal.

[2] .Dr, Taufiq Ulwan, ketika Allah memperlihatkan kuasanya, Jakarta: Pt. Almahira, hal. 255.
[3] . Dr, Taufiq Ulwan, ketika Allah memperlihatkan kuasanya, Jakarta: Pt. Almahira, hal. 263.
[5] .Harun Yahya. Com
33. Diwaktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, Sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan Kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
34.Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar